Sabtu, 25 Agustus 2012

Sistem reproduksi wanita meliputi organ reproduksi, oogenesis, hormon luar pada wanita, fertilisasi,kehamilan,persalinan dan laktasi.

ORGAN REPRODUKSI
     
     Organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar.

ORGAN REPRODUKSI DALAM 

     Organ reproduksi dalam wanita terdiri dari ovarium dan saluran reproduksi (saluran kelamin).

OVARIUM

    Ovarium (indung telur) berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan panjang 3 – 4 cm. Ovarium berada di dalam rongga badan, di daerah pinggang. Umumnya setiap ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari. Ovum yang dihasilkan ovarium akan bergerak ke saluran reproduksi.
Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon estrogen dan progesteron.

SALURAN REPRODUKSI

Saluran reproduksi (saluran kelamin) terdiri dari oviduk, uterus dan vagina.

OVIDUK

Oviduk (tuba falopii) atau saluran telur berjumlah sepasang (di kanan dan kiri ovarium) dengan panjang sekitar 10 cm. Bagian pangkal oviduk berbentuk corong yang disebut infundibulum. Pada infundibulum terdapat jumbai-jumbai (fimbrae). 

UTERUS

     Uterus  merupakan rongga pertemuan oviduk kanan dan kiri yang berbentuk seperti buah pir dan bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks . Berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi.

VAGINA
 
     Vagina merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi bagian dalam pada wanita. Vagina bermuara pada vulva. Vagina memiliki dinding yang berlipat-lipat dengan bagian terluar berupa selaput berlendir, bagian tengah berupa lapisan otot dan bagian terdalam berupa jaringan ikat berserat. 

ORGAN REPRODUKSI LUAR

     Organ reproduksi luar pada wanita berupa vulva. Vulva merupakan celah paling luar dari organ kelamin wanita. Vulva terdiri dari mons pubis. Mons pubis (mons veneris) merupakan daerah atas dan terluar dari vulva yang banyak menandung jaringan lemak. 

OOGENESIS

Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Di dalam ovarium terdapat oogonium (oogonia = jamak) atau sel indung telur. Oogonium bersifat diploid dengan 46 kromosom atau 23 pasang kromosom. Oogonium akan memperbanyak diri dengan cara mitosis membentuk oosit primer. Oogenesis telah dimulai saat bayi perempuan masih di dalam kandungan, yaitu pada saat bayi
berusia sekitar 5 bulan dalam kandungan.

HORMON PADA WANITA

Pada wanita, peran hormon dalam perkembangan oogenesis dan perkembangan reproduksi jauh lebih kompleks dibandingkan pada pria. Salah satu peran hormon pada wanita dalam proses reproduksi adalah dalam siklus menstruasi







Tidak ada komentar:

Posting Komentar